Pria Mengaku Ketua Pemuda Pancasila Semarang yang Cekcok karena Jalan Sempit Meminta Maaf

Demaknews.id- – Sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang pria yang mengaku sebagai Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Semarang. Pria tersebut terlibat cekcok dengan pengemudi mobil lain lantaran kesulitan berpapasan di jalan kecil Dusun Bandungan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Diketahui, pria tersebut bernama Wisnu, seorang warga setempat. Dalam video tersebut, Wisnu tampak marah dan mengklaim dirinya sebagai Ketua PP Kabupaten Semarang. Namun, ternyata klaim tersebut tidak benar. Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Semarang, Ali Imron, mengonfirmasi bahwa Wisnu hanyalah pengurus di Divisi Hukum MPC PP Kabupaten Semarang.
“Mas Wisnu secara tidak sadar mengatasnamakan Ketua Pemuda Pancasila, itu memang bukan. Saya sangat menyayangkan dan ini menjadi bahan evaluasi kita bersama,” kata Ali Imron.
Mediasi untuk Menyelesaikan Perselisihan
Setelah kejadian tersebut, Kepala Desa Kalongan, Yarmuji, mengadakan pertemuan dengan Ali Imron, Wisnu, pihak kepolisian, dan perwakilan Bakesbangpol Kabupaten Semarang di rumahnya di Desa Kalongan. “Kami berinisiatif melakukan mediasi untuk menemukan solusi agar tidak menjadikan gaduh. Kedua belah pihak sepakat untuk damai secara kekeluargaan,” kata Yarmuji.
Rencananya, pihak PP Kabupaten Semarang akan bertemu dengan pihak yang terlibat cekcok dengan Wisnu pada Jumat (12/7/2024).
Video viral tersebut menunjukkan seorang pria yang mengaku sebagai Ketua PP Kabupaten Semarang saat mobilnya melawan arah di jalan sempit Desa Kalongan, Ungaran Timur. Dalam video itu, Wisnu dengan arogan menanyakan kedudukan perekam yang menghalangi jalannya. Berdasarkan keterangan pengunggah, peristiwa tersebut terjadi di jalan satu arah Desa Kalongan Ungaran Timur. Namun, Wisnu yang mengaku Ketua PP Kabupaten Semarang itu nekat melawan arah.
Jalan yang sempit membuat mobil tak bisa berpapasan. Alhasil, perekam pun meminta mobil Wisnu untuk menepi ke arah kiri. Tak terima ditegur, Wisnu marah-marah dan mengklaim dirinya sebagai Ketua PP Kabupaten Semarang.
Yessy, pengunggah video, menceritakan kronologi kejadian tersebut di akun Facebooknya. “Saya dan suami lewat Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang berada di jalur satu arah yang sangat sempit. Saat berpapasan dengan mobil HRV putih yang melawan arah, suami saya meminta pengemudi untuk menepi karena di belakang kami ada banyak kendaraan lain,” tulis Yessy.
Menurut Yessy, suaminya hanya meminta pengemudi HRV putih untuk mundur sedikit dan menepi ke kiri karena kondisi jalan yang curam. Namun, pria yang turun dari mobil tersebut marah dan mengatakan, “Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur.”
Suami Yessy menjawab dengan sopan, “Pak, kulo mboten anak e sopo sopo, ini saya sama isteri cuma mau berangkat kerja, kita juga berada di jalur yang sesuai dan Bapak sama Ibu ngelawan arah, di belakang kita juga banyak kendaraan yang sesuai jalur gimana saya mau mundur?”
Klarifikasi dan Permintaan Maaf
Ali Imron mengungkapkan bahwa Wisnu bukan Ketua PP Kabupaten Semarang, tetapi hanya pengurus di Divisi Hukum. Wisnu juga diketahui merupakan seorang pengacara atau lawyer sesuai dengan yang dia klaim. Ali Imron menyayangkan tindakan Wisnu dan menegaskan bahwa hal ini akan menjadi bahan evaluasi bagi organisasi.
Kejadian ini menjadi viral di media sosial dan menarik perhatian banyak pihak. Mediasi yang dilakukan oleh Kepala Desa Kalongan berhasil menemukan solusi damai antara kedua belah pihak. Meskipun demikian, kejadian ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya menjaga etika dan perilaku di jalan raya.