3 Hari Terombang-Ambing di Laut, 9 ABK Asal Rembang Selamat Setelah Mendarat di Tegal

Demaknews.id – Sembilan anak buah kapal (ABK) korban tenggelamnya kapal nelayan KM Soneta asal Kabupaten Rembang berhasil selamat setelah terombang-ambing di lautan selama tiga hari. Mereka mendarat di pelabuhan Pelindo Tegal pada Sabtu dini hari, 13 Juli 2024, disambut dengan isak tangis keluarga yang telah menunggu.
Kapal nelayan KM Soneta tenggelam di sekitar perairan Pulau Karimunjawa, Jepara, dan dari total 16 ABK, sembilan di antaranya berhasil diselamatkan. Korban selamat ini dibawa ke daratan oleh kapal nelayan KM Bintang Barokah 1. Dua di antara mereka harus dilarikan ke layanan kesehatan terdekat karena kondisi kesehatan yang buruk.
Suhadi (43), nahkoda KM Bintang Barokah 1, menjelaskan bahwa ia melihat para korban saat sedang dalam perjalanan pulang ke daratan. “Jaraknya sekitar 300 meter dari kapal saya, terlihat ABK yang melambaikan tangan meminta tolong,” ujarnya. Suhadi dan ABK kapal langsung mendekati mereka setelah melihat kondisi korban yang terapung di atas jeriken.
Nur Nawawi (31), salah satu korban selamat, menceritakan pengalaman mengerikannya. “Kami terombang-ambing di lautan selama tiga hari tiga malam,” kata Nawawi. Kejadian bermula pada Senin malam, 8 Juli 2024, saat angin kencang dan gelombang tinggi mencapai sekitar dua meter. Para ABK berusaha menguras air yang masuk ke bagian depan kapal, namun ternyata air juga sudah banyak masuk ke bagian belakang kapal.
Setelah kapal mulai tenggelam, para ABK berusaha melakukan berbagai upaya penyelamatan, seperti menaikkan jangkar, namun semua usaha sia-sia karena gelombang dari arah barat semakin memperburuk keadaan. “Kami semua sudah kehabisan tenaga saat diselamatkan,” ungkap Nawawi.
Kisah penyelamatan ini menggambarkan betapa berbahayanya pekerjaan nelayan di tengah lautan dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi cuaca yang ekstrem. Para ABK yang selamat kini mendapatkan perawatan medis dan dukungan dari keluarga serta masyarakat setempat. Tribun lokal dan media Indonesia menghadirkan berita ini sebagai bentuk apresiasi dan perhatian terhadap keselamatan para nelayan.